GOLKAR PASANG JOKO WIDODO DAN SRI MULYANI DI 2019
GOLKAR PASANG JOKO WIDODO DAN SRI MULYANI DI 2019 - Sahabat Pembaca Setia Gentra PGRI, Artikel yang anda baca kali ini Membahas GOLKAR PASANG JOKO WIDODO DAN SRI MULYANI DI 2019, dimana kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi yang terdapat didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel BERITA NASIONAL, yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi anda. baiklah, selamat membaca
PONDOKNEWS. Mempersiapkan Pilpres 2019 mendatang rupanya Partai Golkar telah memulai strat dengan wacana dan niat akan mengusung Jokowidodo dengan Sri Mulyani sebagai kandidat Presiden dan Wakil Presiden, dan hal tersebut banyak menuai reaksi terutama dari PDIP melalui Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno.
Partai Golkar mewacanakan ingin mengusung Joko Widodo dengan Sri Mulyani. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai itu dapat mengganggu konsentrasi pemerintahan Jokowi-JK.
"Ini terlalu dini, ini masih lama, justru kalau kita terlalu banyak gencar berbicara politik nanti habis energi kita untuk akselerasi pembangunan bisa berkurang," ungkap Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Sebagai partai pengusung Jokowi di era periode ini, PDIP sangat concern terhadap kinerja pemerintah. Menurut Hendrawan, masih banyak program-program yang belum tercapai dan seharusnya Jokowi lebih fokus pada hal-hal tersebut.
"Target kita masih banyak 35 ribu mega watt, sekian bendungan, sekian bandara. Terus belum kedaulatan pangan, terus macem-macem," ucapnya.
Wacana-wacana yang dilontarkan Golkar menurut Hendrawan dapat membuyarkan konsentrasi Jokowi. Apalagi baru 2 tahun kepemimpinan Jokowi bersama JK, partai beringin itu sudah mulai mengajukan nama lain sebagai bakal cawapres.
"Kita konsentrasi ke sana. Kalau sudah terlalu disibukan dengan urusan-urusan politik, nama-nama orang bermunculan, nanti malah konsentrasinya buyar," kata Hendrawan.
PDIP pun tak mau ambil pusing soal wacana Golkar. Pilpres 2019 disebut Hendrawan masih sangat jauh. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga tampaknya tidak ingin ikut berlarut pada isu-isu tersebut.
"Itu masih wacana sajalah. Belum merupakan keputusan partai. Itu kan hanya lontaran-lontaran. Masih dini lah," tutur Anggota Komisi XI DPR itu.
"Kenapa perlu disampaikan (ke Megawati)? Kalau tiap disampaikan nanti melebar. Begini lho kalau yang disampaikan yang penting-penting saja. Kan ibu juga punya radar, mempunyai staf-staf," imbuh Hendrawan.
Nama Sri Mulyani sebagai kandidat Wakil Presiden mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 muncul saat Rakornis Partai Golkar di Jakarta akhir pekan kemarin. Adalah Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi, Gusrizal yang mengusulkan agar Golkar mulai melisting Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Jokowi.
Salah satu nama yang diusulkan adalah Sri Mulyani yang saat ini menjabat Menteri Keuangan. "Bisa Sri Mulyani, Bu Khofifah Indar Parawansa, atau Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Gusrizal.
Partai Golkar sendiri belum memutuskan soal pendamping Jokowi di pilpres 2019 nanti.
Demikianlah berita informasi yang dapat kami bagikan kepada rekan-rekan terkait rencana Partai Golkar yang akan mengusung Sri Mulyani sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang seperti yang kami lansir dari news.detik.com dan silahkan like fanspage serta kunjungilah situs kami di pondoknews.com untuk dapat mengakses berita terbaru dan terupdate yang kami lansir dari sumber-sumber resmi dan terpercaya, dan semoga informasi ini bermanfaat.